BUDAYA TIONGKOK
Budaya
Tiongkok (Hanzi: 中国文化; Hanzi tradisional: 中國文化; Hanzi: Zhōngguó wénhuà)
adalah satu dari budaya paling tua dan
kompleks di dunia. Wilayah penyebaran dominan budaya ini meliputi daerah
geografis yang luas dengan kebiasaan dan tradisi yang sangat bervariasi antara
kota dan provinsi di Tiongkok.
Peradaban
Tiongkok secara historis dianggap sebagai budaya dominan di Asia Timur. Dengan
menjadi salah satu tunas peradaban,
budaya Tiongkok memberikan pengaruh besar pada filosofi, kebajikan, etiket, dan
tradisi di Asia hingga saat ini Bahasa, keramik, arsitektur, musik, tarian, sa stra, seni bela diri, kuliner, seni rupa, filsafat, ekonomi, agama, politik,
dan sejarah memiliki pengaruh
global, sedangkan tradisi dan festival juga dirayakan, ditanamkan, dan
dipraktikkan oleh orang-orang Tiongkok di banyak negara di seluruh dunia.
a) Cina
adalah orang yang berwarga negara China yang setara dengan orang Jepang,
Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Indonesia yang berarti warga negara asing.
b) China
adalah penulisan resmi oleh Kedutaan Republik Rakyat Cina yang merujuk pada
negara Republik Rakyat China (RRC) dalam bahasa Indonesia.
c) Tionghoa,
adalah orang-orang keturunan Cina di Indonesia yang sepadan dengan orang Jawa,
Sunda, Madura, Batak, dll.
d) Sedangkan
Tiongkok adalah penyebutan negara China untuk Indonesia. Pada 14 Maret 2014
Presiden SBY mengubah istilah China dengan sebutan Tionghoa. Pencabutan surat
edaran itu berdasarkan Keppres Nomor 12 Tahun 2014 yang ditekennya
Nilai-nilai
Kehidupan yang Membuat Etnis Tionghoa Sukses Berbisnis
1.
Ikut Belajar Bisnis Sejak Kecil
Anak-anak terbiasa ikut mendampingi
orangtuanya di tempat usaha, sehingga mereka turut menyerap ilmu bisnis sejak
kecil. Saat dewasa kelak, mereka mudah mengerti tentang bisnis dan mampu
meneruskan usaha orangtuanya.
2.
Kerja Keras
Orang Tionghoa terkenal sebagai
pekerja keras dan punya semangat tinggi. Mereka menghabiskan waktu untuk
bekerja lebih lama dari orang-orang kebanyakan. Lembur adalah hal biasa bagi
mereka. Bagi pemilik toko, buka di hari libur juga hal yang biasa.
3.
Memperlakukan Pelanggan dengan Baik
Pedagang Tionghoa kerap tidak
mengambil untung besar agar para pelanggannya setia. Mereka juga selalu siap
sedia uang kembalian agar tidak kerepotan. Yang terpenting, mereka tak sungkan
jika ada pelanggan yang menawar karena mereka juga suka menawar.
4.
Sederhana dan Hemat
Karena mengeluarkan uang dengan penuh
perhitungan, orang Tionghoa kerap terkesan pelit. Padahal, mereka sebenarnya
bertujuan hidup sederhana dan berhemat. Mereka hanya memakai sebagian kecil
dari penghasilan untuk biaya hidup sebelum benar-benar kaya, sebagian besar
ditabung atau diinvestasikan. Ya, mereka menabung dalam jumlah yang sangat
besar.
5.
Memeliha rarelasi
Pengusaha
Tionghoa terkenal pandai menjaga hubungan dengan pelanggannya. Hal sederhana yang acap dilakukan adalah
memberikan hadiah kepada pelanggan. Meski
tak selalu berharga mahal, namun tetap akan meninggalkan kesan baik
bagi pelanggannya, sehinga mereka ingin
selalu kembali ke toko tersebut. Selain
itu orang china juga mempunyai mental yang kuat , dan ituah yang harus kita
tiru dari orang – orang china, karena hanya dengan memiliki mental baja baru kita bisa
mengimplementasikan tips – tips diatas.
Orang
china juga berbisnis dengan etika dan budaya bisnis yang baik, sehingga tidak
sedikit dari mereka yang meraih kesuksesan. dan berikut adalah budaya bisnis
orang china :
Budaya
bisnis orang Cina :
a)
Kerja keras dan tekun serta focus dalam
bekerja.
b)
Sikap ingin belajar dari orang yang lebih
berpengalaman.
c)
Sabar, tabah, tegar, dan bijaksana dalam
menghadapi kegagalan.
d)
Bekerja secara professional, kompetensi
tinggi, dan komitmen pada pekerjaan.
e)
Merespon dan sigap pada setiap peluang
yang ada. ( Prinsip : Siapa cepat dia dapat )
Sumber
http://www.teknokreatipreneur.com/2014/03/cara-serta-etika-berbisnis-orang-china.html
Komentar
Posting Komentar